Setelah beberapa hari, luka di lengan Tristan sudah membaik walau belum sepenuhnya sembuh. Ia berencana kembali ke tempat proyek villa untuk bernegosiasi dengan warga, ia merasa heran kenapa warga menerima ganti rugi kecil padahal ia merasa sudah memberikan jumlah uang yang pantas pada perangkat desa disana.
Bambang sudah bersiap di lobby hotel, Tristan sudah menghubunginya sejak kemarin malam dan mengatakan untuk mengantarkan Dirinya pagi pagi sekali. Tristan melangkah mendekati Bambang yang sedang duduk di kursi dalam lobby hotel.
"Sudah lama Bam?" Tanya Tristan
"Lumayan pak, mmmm....bapak yakin mau kembali ke tempat itu. Saya takut bapak kenapa napa" ucap Bambang khawatir.
"Saya akan berusaha bernegosiasi dengan lembut Bam, semoga warga dan preman itu mengerti. Saya juga
