Nero menatap dirinya di depan cermin dengan tersenyum puas. Perasaannya sungguh bahagia ketika merasakan rasa sakit yang selama ini ia cari. Walaupun begitu, ia menjadi khawatir dengan keadaan Felica. Wanita itu terbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh mungilnya. "Sudah lama sekali," gumam Nero. Pria itu merasa sudah lama sekali tidak melihat tubuh Felica yang terbaring bernapas dengan begitu pelan. Nero mendekat ke arah ranjang dan menatap Felica yang tidak sadarkan diri setelah melihat tubuhnya terpotong beberapa bagian. "Jadi ... kau benar-benar bukan Felica yang selama ini kami kenal, huh?" tanya Nero dengan senyum lebar. Pria itu mendekat dan naik ke atas ranjang, ia merebahkan dirinya di samping Felica. Terlihat jika wanita itu memunggunginya, tidak ada kewa

