“Yaang! Yaang!” Vasco menggeram tertahan melihat kekasihnya berlari masuk kedalam gedung kantor. Lalu tersenyum melihat Sherina berbalik melambaikan tangan dengan senyuman yang membuatnya selalu jatuh cinta. Beberapa menit setelah Sherina masuk, Joko dan beberapa karyawan lainnya berjalan menuju pintu kantor. Langkah Joko terhenti tepat disamping motor Vasco. Menepuk bahu Vasco dari belakang. membuat cowok galak itu mengurungkan tangan yang hampir melajukan motor. “Kamu benar-benar pacarnya Sherina?” tanya Joko menatap Vasco serius. Vasco melepas helm yang belum lama ia pakai. “Kenapa?” tanyanya tak ramah. Joko mencibirkan bibir atasnya. Menatap Vasco dengan tatapan meremehkan dari atas hingga bawah. “Aku nggak pernah punya niat ngerebut pacar orang. Tapi ... yang namanya masih pacara