Vasco menghentikan mobilnya tepat didepan rumah papa Sherina. Menatap kekasihnya yang juga menatapnya. “Abis ini langsung balik ya. Aku nggak mau terjadi sesuatu yang lebih membahayakan dari tadi.” Mengusap wajah Sherina. “Tapi pa—“ “Kamu tau kan, aku nggak suka penolakan. Semua juga demi kebaikan kamu, yaang. Nanti aku akan ngomong ke papamu.” Meraih kepala Sherina lalu mencium kening. “Ayok, turun.” Vasco menggandeng tangan Sherina, berjalan menuju teras depan. Pintu dibuka sebelum Sherina memencet bel. Menampilkan sosok Resti yang terlihat terkejut dengan kepulangan anak tirinya. Celikukan mencari anaknya. “Mana Andra?” tanyanya tak ramah. “Boleh kita masuk dulu. Buk?” sahut Vasco yang sudah tau siapa wanita ini. Terpaksa Resti mempersilakan Sherina dan Vasco masuk. Sherina menar