Andra berlari mendekati Sherina yang tentu tak bergerak. Mencabut paksa jarum yang menancap dilengan kirinya, membuat darah mengalir dari sana.
“Ndra! Lo apa-apaan, hah?!” marah Vasco dengan mata melotot.
Memutari ranjang, mendorong tubuh Andra cukup kencang, membuat kakaknya oleng menabrak meja yang ada disamping ranjang.
“Yaang,” dengan panik Vasco menyentuh tangan Sherina yang mengeluarkan darah.
Ceklek!
Seorang dokter dan suster masuk, menatap panik kearah pasiennya yang tangannya sudah mengeluarkan darah. Dengan cepat dokter itu berjalan setengah berlari.
“Ini kenapa?” tanya dokter, memeriksa nadi pasiennya, lalu menempelkan stetoskop di d**a Sherina.
“Periksa infus ini. Aku yakin ini ada racunnya.” Sela Andra disela suster yang sibuk mengobati luka di lengan Sherina.
Dokter,
