"Bagaimana perasaanmu?" tanya Ayunda pada Citra. Gadis itu sudah sadarkan diri dan kini masih berbaring di atas ranjang. Kabar tentang Citra yang sadar itu membuat semuanya ingin masuk dan melihat keadaannya. Namun, dokter menolak keras dan hanya mengizinkan dua orang pengunjung untuk menjenguknya dalam rentang waktu per tiga jam agar tidak membebani tubuh Citra yang baru berfungsi kembali dengan sempurna. "Alhamdulillah, baik, tante." Kini giliran Ayunda dan Vivi yang menjenguknya. "Citraaaa, aku kaget banget sampai mau mati pas denger kamu kena tabrak lari sore itu. Kalau aku bisa ngeyakinin kamu buat pulang bareng, pasti ini gak bakal terjadi. Huwaaa ...." Vivi menangis seperti anak kecil yang kecolongan permen miliknya. Citra menggeleng lembut. "Mmmhm, bukan salahmu kok Vi. Memang a