"Kreaaaak ..." Decit pintu yang terbuka pelan mengalihkan atensi Bryan yang masih menyibukan diri dengan tumpukan berkas di mejanya. Ia mendongak dan melihat wajah Citra yang menyembul kecil dari balik pintu. Ia nampak sedikit ragu dan takut untuk masuk. Sebenarnya mood Bryan agak rusak hari ini, membuatnya menjadi sedikit malas untuk melakukan apapun. Terlebih ketika adegan ciuman yang tidak jadi terlaksana di dalam lift, haaah ... itu membuatnya menjadi agak tidak waras. "Apa ... aku boleh masuk?" "Siapa yang melarangmu untuk masuk?" pertanyaan Citra dijawab dengan pertanyaan juga. Gadis itu memanyunkan bibirnya sebal dan membuka pintu lebih lebar agar tubuhnya mampu melewatinya. Ia kemudian berjalan menuju sofa dan duduk di sana dengan posisi tegak. Bryan tidak berkomentar apapun da