Bak sepasang kekasih yang menjalani hubungan jarak jauh. Saat bertemu kembali, Raiden memeluk erat tubuh Nirvana yang tak menolak dekapannya. Justru, Nirvana membalas pelukan Raiden. Malu-malu, bibir Nirvana berbisik, “Saya kangen sama Pak Raiden. Bapak pasti enggak kangen, ya, sama saya? Soalnya saya tunggu Bapak enggak datang-datang.” “Kamu sok tahu.” “Ya terus? Aslinya gimana, hm?” desak Nirvana yang sebenarnya ingin mendengar ungkapan rindu dari Raiden. Masa hanya dirinya saja yang rindu? Huh, tidak adil! “Saya sangat merindukanmu,” lirih Raiden begitu jelas sebab tubuh keduanya masih berpelukan. Akhirnya Nirvana mendengar apa yang ingin didengarnya. Nirvana bahagia sekali. Sejak tadi senyum tak pernah pudar dari bibir merah mudanya. Sesi berpelukan pun berakhir. Raiden menga