“Amit-amit, Bu! Jadi istri kedua saja saya tidak mau! Apalagi kelima!? Yang benar saja, Bu..” Akhirnya tawa kecil Nirvana terdengar. Puas sekali rasanya menyeriusi balik perkataan Devita. Entah Devita serius mencari jodoh atau sekadar bercanda guna meredakan amarahnya, sebagai atasan yang cukup dekat dengan Devita, Nirvana memberi nasihat yang cukup panjang dan ngena di hati. “Ya sudah. Kubur mimpimu itu. Jangan muluk-muluk. Yang penting mau bertanggung jawab, sayang sama kamu, dan setia. Tiga hal itu semisal ada semua di diri calon suamimu, akan bahagia hidupmu! Soal tampang bisa dipoles. Soal kekayaan bisa cari, ya walau susah. Tapi kalau berjuang bersama, kan, susahnya jadi tidak terasa. Justru yang instan-instan itu patut dicurigai. Dari mana asalnya? Bagaimana prosesnya? Jangan-jan