25 | Bersedia Menunggu

1348 Kata

Semula Nirvana terkejut mendengar semudah itu Aland mengiyakan permintaan omanya. Tapi kalimat terakhir Aland, cukup menenangkan Nirvana. Pria itu meminta waktu. Sama seperti Nirvana yang dulu juga meminta waktu pada Meriana. Puri hanya bisa menghela napas pasrah. “Ya sudah. Oma terima beres saja. Yang pasti, Oma siap kapan pun itu menemanimu bertandang ke Kediaman Hasyiem.” “Terima kasih, Oma,” balas Aland menyunggingkan senyum tipis. Diam-diam, pria itu juga mengkode Nirvana melalui matanya. Seolah berkata agar Nirvana tenang saja. Semua bisa mereka hadapi bersama-sama. Keputusan tetap berada di tangan mereka. Sebagai yang menjalani hubungan. “Setelah makan, kamu bisa pulang, Nirvana.” “B—baik, Oma Puri..” Haruskah Nirvana bersorak gembira? Atau..overthinking? Puri mengusirnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN