BONUS PART AYA. 1

1028 Kata

Sudah satu Minggu lebih, sejak Adit pulang dari Banjarbaru, namun belum juga ia bercerita apa yang terjadi. Adis memilih untuk menunggu saja, putranya bercerita tanpa harus ditanya. Meski rasa penasaran sangat mengganggu perasaannya. Malam ini, setelah selesai makan malam. "Daddy, Mommy. Ada yang ingin aku sampaikan." Adit menatap bergantian kedua orang tuanya. "Sebaiknya kita duduk di ruang tengah," sahut Adis. "Mommymu benar." Adam melangkah lebih dulu, diikuti oleh Adis, dan Adit. (Just info, cerita Adam, dan Adis, PENAWAR LUKA HATI. Adis anak Dinda, cucu Winda, Suamiku Calon Mertuaku). Mereka duduk di sofa ruang tamu. Adis, dan Adam duduk di berdua di sofa panjang. Adit duduk di sofa menghadap ke arah kedua orang tuanya. "Ada apa?" Tanya Adam, ditatap wajah putra sulungnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN