Prang! Suara gelas pecah mengagetkan Asifa, dan Acil yang sedang membereskan dapur. Mereka berdua saling tatap. Gelas yang berada di tengah meja dapur tiba-tiba jatuh sendiri, dan pecah. Perasaan tak enak menyergap perasaan mereka berdua, terutama perasaan Asifa. Belum hilang rasa kaget karena gelas yang jatuh dengan tiba-tiba. Mereka kembali tersentak, mendengar tangis Ami yang begitu keras. Ami sedang tidur di kamar Asifa. Dengan perasaan gelisah, Asifa segera menuju kamar untuk melihat Ami. Sedang Acil membersihkan pecahan gelas, dengan perasaan berdebar, sehingga terus mengucap istighfar. Di dalam kamar Asifa. Ami duduk di atas ranjang, wajahnya basah oleh "Abah! Kak Aya!" Rahmi mengulurkan kedua tangannya pada Asifa. "Ami ...." Asifa mengusap punggung Rahmi dengan lembut "Abah