Kedua tangan Aman masih tergantung di kedua sisi tubuhnya. Aya masih menangis sambil memeluknya. "Aya cinta Paman ...." Meski hujan cukup deras, namun Aman bisa mendengar ucapan Aya. Tubuhnya bergetar, hatinya juga bergetar. Mengetahui kalau ternyata, selama ini cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Aya juga mencintainya, seperti ia yang jatuh cinta pada Aya. Tangis Aya reda, tertinggal isak saja, Aya melepas tubuh Aman dari pelukannya. Ia mundur dua langkah, ditatap wajah Aman. "Aya cinta Paman, Aya hanya ingin Paman tahu. Aya tak butuh jawaban ...." Aya berbalik untuk melangkah pergi. "Paman juga cinta Aya!" Aman tak bisa lagi menahan perasaan, setelah mengetahui perasaan Aya padanya. Langkah Aya terhenti, tubuhnya mematung, mendengar balasan cinta dari Aman untuknya. Aya memut