Aya bangun dari duduknya. Rahmi didekap erat ke tubuhnya. "Kalau tahu tujuan anda membawa Ami ke sini, adalah untuk merebutnya dari kami, aku tidak akan membawa Ami ikut ke sini! Anda ini orang yang culas ternyata, anda ini ... hmppp ...." Telapak tangan Al yang besar menutup mulut Aya. "Diamlah! Malu didengar orang. Awww!" Al melepas telapak tangannya dari mulut Aya, karena Aya menggigit tangannya. "Rasakan! Anda yang memulai berteriak di depan saya. Bukan saya yang memulai. Dengar ya, saya akan pertahankan Rahmi. Saya tidak ingin berpisah dengan dia. Saya pergi, assalamualaikum." Aya memutar tubuh, lalu bermaksud melangkah meninggalkan Al. Al cepat meraih bahu Aya. "Lepaskan!" "Aku tidak mengijinkanmu pergi!" Pertengkaran mereka jadi pusat perhatian. "Ada apa ini!" Tanya seoran