Al tidak membawa mereka ke rumah makan, tapi ke rumahnya. "Katanya mau makan, ini di mana?" Aya menatap Al dengan sorot curiga. "Rumahku, kita makan di rumah saja. Lagipula, biar kamu juga tahu rumahku dimana. Jadi tidak ada pikiran buruk di kepalamu tentang aku, dan keluargaku." Supir Al membuka pintu mobil untuk Al. Aya ingin membuka pintu mobil sendiri, tapi ia kalah cepat dengan seorang pria, yang Aya perkirakan usianya sekitar lima puluh tahun. "Terima kasih." Aya tersenyum, dan menganggukkan kepala. Aya turun dengan menggendong Ami. "Sama-sama, Non," sahut pria tua itu. "Eh, malah ngobrol, ayo cepat!" Seru Al tidak sabar. Aya mendekati Al. Diikuti langkah Al melewati pintu rumah. "Tuan ...." "Siapkan kamar, di lantai bawah saja. Cepat, jangan pakai lama!" Perintah Al, pada