"Apa!?"
"Itu caranya, ada yang salah?"
Al mengangkat kedua tangan, dan bahunya.
"Enak saja! Anda pikir pernikahan itu seperti negosiasi jual beli barang! Pernikahan itu melibatkan perasaan, melibatkan dua keluarga besar. Jangan asal bicara!"
"Hey, aku tidak ada mengatakan hal seperti itu. Kamu yang minta aku mengusulkan cara, agar kita sama-sama bisa dekat dengan Rahmi."
"Ya tidak begitu juga ca ... hmppp!"
"Kecilkan suaramu, nanti Ami bangun. Kamu sudah berjanji untuk pergi saat dia tidur."
Aya menepiskan tangan Al, yang telapak tangannya membungkam mulut Aya.
"Jangan membuat Ami terbangun. Sebaiknya kita bicara di luar kamar."
Tanpa menunggu persetujuan Aya, Al menarik lengan Aya untuk ke luar dari dalam kamar.
"Lepas!"
Aya menarik tangan begitu mereka tiba di luar kamar.
"D
