Lina tidak kuasa untuk melirik Jason lebih lama. Kulitnya bersih dan mulus. Tangan Lina gatal ingin menyentuhnya.
Dia refleks menyentuh pipinya sendiri. Ada breakout dan bekas jerawat di sana. Terima kasih kepada cushion yang baru dia beli hingga semuanya tertutup.
Lagi, dia melirik Jason. Bulu matanya panjang dan lentik sempurna. Refleks, Lina menatap spion untuk melihat bulu matanya. Ternyata hanya sedikit melingkar di ujungnya.
Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Bukankah harusnya porsi kecantikan perempuan lebih banyak?
Jason juga memiliki hidung mancung dan alisnya membentuk sudut indah. Belum lagi rahangnya tegas dengan bulu halus di sana, dicukur dengan rapi.
Intinya, penampilan Jason memang sempurna.
Dia sontak membuang pandangannya untuk menekan keinginan tidak masuk akal ters
