Pulpen Dan Dompet Lusuh

1485 Kata

"Apa ini? kenapa harus ada artikel seperti ini?" Naya memperlihatkan screen ponselnya. Yang ditanggapi Furqon dengan tatapan lembut pada nya. Naya sungguh cantik saat marah seperti ini. "mari kita duduk, ya. Kita ngobrol." ujar Furqon. Naya menggeleng. "enggak mau!" penolakan yang cepat dan ketus. "Bilang saja, kenapa harus ada artikel kaya gitu?" "Siapa yang ngasih tahu kamu, hm?" ia menatap kedua mata indah itu secara bergantian. "Apakah itu arjuna?" "Bukan urusan kakak!" Naya mendorong laki laki itu, namun Furqon berhasil meraih tangannya. "AKu bukan kakak mu ..." laki laki itu berbisik dan membuat Naya menjauhkan wajahnya. Laki laki semakin menyebalkan. "Hapus artikel itu!" Naya mendorong Furqon, sehingga laki laki itu mundur beberapa langkah. "Bayi yang masih merah, dan aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN