Cukup!

1323 Kata

Sean sudah kembali ke sekolah, meski masih menggunakan kursi roda. Para gadis berteriak histeris melihat si tampan cassanova-nya sudah kembali setelah hampir satu bulan cowok itu menjadi penghuni rumah sakit. Qiana dengan risih mendorong Sean karena tatapan sinis para gadis padanya. “Jangan dipeduliin, biarin aja.” Sean mengusap lembut punggung tangan Qiana yang sedang mendorong dirinya. Qiana hanya senyum tipis saja. Pagi-pagi sekali para bodyguard keluarga Sean menjemputnya ke rumah, karena permintaan Tuan mudanya itu. Sehingga Qiana dengan terpaksa membatalkan berangkat bersama Erlangga. Dan sekarang cowok itu entah di mana, karena pesannya sama sekali tidak ada yang dibalas. Lalu Qiana kembali mendorong Sean menuju kelasnya. Sean kembali mengusap punggung tangannya, seakan memberi is

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN