“Kenapa Yang?” Tanya Erlangga, Qiana menunduk, memperlihatkan panggilan dari Sean. Aldo, Zio dan Dion mulai terdiam. Ada ketegangan yang mulai mewarnai sepasang kekasih itu. Lalu tiba-tiba Erlangga merebut ponsel tersebut dan mematikannya. “Lang?” “Terus aja kamu urusin cowok itu! Manjain! Bila perlu nikah sama dia!” kesal Erlangga dengan wajah dinginnya. Qiana menggeleng. “Kamu ngomong apa sih?” Aldo, Zio dan Dion jadi sangat hening seketika, melihat ketegangan antara keduanya. Lalu mereka pura-pura sibuk dengan ponselnya masing-masing. “Aku sita ponsel kamu,” ketus Erlangga. Memasukan ponsel gadis itu kedalam saku celananya. Qiana menunduk, lalu keluar dari ruangan tersebut dengan tatapan kosong dan langkah lesu. Entah kenapa ia merasa perih dan sesak dadanya. Tentu saja buka