Chapter 16

868 Kata

Fera keluar dari kamar seharian penuh berada di kamar rasanya membosankan, apalagi mertuanya ada di rumah ini masa ia tidak tahu diri sih sudah menikah masih sembunyi di kolong selimut tebal. Ibu mertuanya sedang di dapur memasak sesuatu mungkin untuk makan siang. Sedangkan ayah mertuanya menonton televisi berita politik. Ia pun mencoba menghampiri ibu mertua itu. Soalnya ia pun tidak pernah ke dapur, karena yang sering ke dapur itu suaminya. "Siang, Ma?" sapa Fera jarang-jarang ia menyapa orang lebih tua apalagi ibu sendiri. Hana menoleh sedang mengadu kuah gulai di kompor gas. "Sudah bangun? Nyenyak tidurmu hari ini?" sambut Hana ramah kepada menantunya. "Ehm... lumayan, Mama sedang buat apa? Sepertinya lezat." Fera berbasa-basi menanyakan apa yang dimasak oleh ibu mertuanya. Mengam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN