Liam makin dibuat penasaran akan hal penting apa yang ingin bosnya sampaikan sampai juga meminta Xena datang ke rumahnya. Tadinya dia kira soal Cakra, tapi sepertinya bukan juga. Karena kalau mau membahas soal pria pincang itu harusnya Shera akan dilibatkan. Toh, sekarang tidak ada lagi yang mereka tutupi dari Shera. Nyatanya tidak, di ruang kerja bosnya hanya ada mereka berempat. Xena tampak sedikit tidak tenang. Bertopang dagu dengan raut seperti ragu. Sedangkan Ibra masih fokus ke Ipad di tangannya, sesekali mengernyit tajam membaca informasi yang baru Xena dapatkan. “Ternyata seribet ini masalahnya!” ucap Ibra menoleh ke Xena. “Bukan cuma ribet, tapi Shera pasti kena mental kalau tahu yang sebenarnya,” sahut Xena makin mengusik rasa penasaran Liam. “Ada apalagi dengan Shera, Tan?