Part-18

754 Kata

**** Putri mendekat ke arah Fadil. Ia membantu suaminya berdiri. "Keluar dari kamar ini!!" usir Putri. Masih seperti orang linglung, Alan berdiri dibantu Luna. Mereka berdua keluar dari kamar yang ditempati Putri. Setelah Alan dan Luna keluar, Putri mengajak Fadil untuk duduk di tepi ranjang. Putri mengambil kapas, alkohol dan obat merah yang berada di kotak obat di kamarnya. Ia membersihkan luka di wajah Fadil. Air mata Putri menetes begitu saja. "Kenapa menangis?" tangan Fadil terulur menghapus air mata di pipi Putri. "Wajah Mas jadi babak belur begini gara-gara aku." "Nggak apa-apa. Aku tidak suka ada yang menghina istriku. Apalagi dalam hal ini, mereka yang jelah-jelas salah. Aku jadi tidak menyesal menikahimu." Kening Putri berkerut. "Maksud Mas, tadinya Mas menyesal menikahik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN