Sebuah Kebenaran

1723 Kata

Sudah mencoba melamar pekerjaan ke mana-mana, tapi tak ada satu pun yang menerimaku. Sudah beberapa bulan ini aku menganggur. Semakin pusing dan tertekan saat mendengar Mama terus mengoceh karena hal itu. Perusahaan kenalan Papa pun tak ada lowongan. Pukul sepuluh pagi, aku sudah bersiap-siap pergi ke rumah sakit bersama Ayu. Sudah berkali-kali aku mengajaknya, tapi ia selalu menolak dengan berbagai alasan. Kadang sakit, kadang pura-pura sibuk. Membuatku semakin yakin saja kalau ia takut kebohongan itu akan terbongkar. Hari ini dengan sedikit bantuan Papa, Ayu berhasil datang ke rumah ini. Papa menghubungi dan memintanya datang ke rumah untuk membicarakn sesuatu yang penting. Tanpa curiga, ia pun datang dengan senyuman lebar. Mungkin, ia berpikir Papa akan membicarakan tentang pernikahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN