Malam ini sengaja aku ingin berbicara pada Mama tentang kebenaran anak yang dikandung Ayu. Aku ingin ia berhenti selalu memaksakan kehendaknya. Kalau cara ini masih tidak berhasil juga, entahlah. Aku pasrahkan saja padan-Nya. Suatu saat nanti Mama pasti berubah. "Ada apa?" tanya Papa yang sedang duduk bersama Mama di ruang keluarga. "Bacalah, Ma." Aku meletakkan amplop putih di meja lalu ikut duduk di kursi single. "Apa ini?" "Buka saja. Nanti juga Mama akan tahu itu apa," jawabku santai. Mama mengambil amplop putih tersebut lalu membukanya dengan cepat. Papa yang ikut duduk di sampingnya pun tak mau ketinggalan untuk ikut membaca isinya. Mama tertegun dengan tangannya masih menggenggam kertas tersebut di pangkuan. Sedangkan Papa, ia tersenyum padaku lalu kembali bersandar dengan san

