Sampai di rumah setelah beberapa jam melakukan perjalanan. Risma-- Ibunda Kirana-- menyambut dengan suka cita kedatangan putri juga menantunya. Kerinduan yang membuncah seketika sirna sudah. Merentangkan kedua tangan menyambut pelukan hangat dari sang putri tercinta. "Bunda ... Kiran rindu sekali." "Bunda pun sama. Sangat merindukanmu. Bagaimana kabarmu, Nduk?" "Kiran baik." Perhatian Risma teralih pada pemuda tampan yang berdiri di belakang Kirana. Dialah Airlangga. Sang menantu satu-satunya. Senyum Risma merekah ketika Elang mendekat lalu memberikan salam dengan mencium punggung tangannya. "Elang apa kabar?" "Elang baik Bunda." "Papa dan mamamu bagaimana? Mereka berdua sehat-sehat, kan?" "Mereka juga sehat, Bun." "Ayo, masuklah. Kalian pasti capek. Bunda sudah menyiapkan makanan