Soraya menatap pantulan dirinya di cermin, bibirnya dipulas dengan warna merah maroon yang tegas, sebuah bayangan keanggunan dan kekuatan. Gerakan tangannya anggun saat merapikan helaian rambutnya yang jatuh, senyum tipis menghiasi wajahnya, meski jauh di dalam, hatinya bergejolak. "Nona, ada Tuan Aron," suara pelayan pribadi memecah lamunannya. Sebuah anggukan singkat dari Soraya menghentikan langkah pelayan itu, sementara Soraya melanjutkan ritual kecantikannya dengan ketenangan yang tak tergoyahkan. "Apa yang Tuan Aron inginkan..." gumamnya pada bayangan di cermin, suaranya merendah, hampir seperti bisikan yang hanya ia sendiri yang dapat mendengarnya. Soraya melangkah menuju ruang tamu dengan langkah-langkah yang terukur, setiap langkahnya memancarkan kekuatan dan kerapuhan yang ter