Soraya menatap tajam ke arah bawahannya, tatapan matanya penuh dengan kemarahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika kabar buruk itu disampaikan, bahwa Nurani berhasil lolos bersama Lois, Soraya tak dapat menahan diri. Tangan halusnya mencengkeram rambutnya sendiri, seakan mencengkeram harapannya yang hancur berkeping-keping. "Apa! Jadi mereka lolos?" Soraya mengeluarkan pekikan marah, suaranya bergetar oleh ketidakpercayaan dan frustrasi yang mendidih. Pengawalnya, seorang lelaki bertubuh tinggi besar dengan kulit hitam legam, berdiri tegar di hadapannya, namun ada kilatan rasa bersalah di balik posturnya yang tegap. Ia adalah salah satu orang kepercayaan Soraya, sosok yang biasanya tak pernah mengecewakan. Namun, kali ini ia tahu bahwa ia telah gagal memenuhi ekspektasi majikannya. "Ma