Di salah satu apartemen di Shanghai, seorang perempuan tampak tengah diliputi rasa khawatir dan curiga. Perempuan itu berjalan mondar mandir ke sana kemari sembari memegang gelas anggur. Secara alami itu adalah Bai Xiuli.
Walau ia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Xue Ying selain hubungan atasan dan bawahan, tetapi di masa lalu mereka pernah bersama dan karena hal inilah Bai Xiuli masih menyimpan rasa pada Xue Ying, dan tidak berniat untuk melupakan laki-laki itu.
Jika dilihat dari parasnya dan kecerdasannya, omong kosong jika ada ada yang mengatakan bahwa tidak ada laki-laki yang mendekati Xiuli. Ia sangat populer di Universitas dulu, jadi bagaimana mungkin ia tidak populer sekarang? Banyak pria mapan yang berusaha mendekati gadis cantik tapi sombong itu, tapi Xiuli menolak mereka mentah-mentah
Dari sudut pandang Xue Ying, Xue Ying hanya memandang Xiuli sebagai bawahannya dan tidak ada perasaan lebih. Hal itu juga berlaku 7 tahun yang lalu, sebagai pasangan yang dijuluki "Pasangan yang dibuat oleh Surga", keduanya tentu saja selalu menjadi pusat perhatian dimanapun mereka berada.
Xue Ying yang terkenal sebagai Pangeran kampus, sementara Bai Xiuli terkenal sebagai Dewi kampus. Kecantikan dan ketampanan mereka disatukan oleh satu hubungan yang membuat semua orang iri. Walaupun tampak indah di depan, tapi jauh di dalamnya kenyataannya tidak pernah seindah itu.
Xiuli kembali mengingat momen tujuh tahun yang lalu di mana ia dan Xue Ying masih bersama. Hubungan keduanya yang terkenal di kampus tidak seindah seperti apa yang dibayangkan oleh orang yang melihatnya. Itu adalah hubungan yang terjadi karena adanya paksaan dari salah satu pihak. Dan salah satu pihak itu tentu saja bukanlah Xue Ying. Siapa lagi kalau bukan si dewi iblis, Bai Xiuli?
Keluarga Xiuli adalah keluarga yang cukup berpengaruh, dan mereka mengenal keluarga Xue Yung. Bahkan Xue Ying dan Xiuli sudah saling mengenal sejak lama. Xiuli sendiri mulai menyukai Xue Ying sejak pertemuan pertama mereka. Di benak Xiuli, pertemuan itu adalah pertemuan yang tak terlupakan. Saat itu, Xue Ying tersenyum padanya dan ia benar-benar ramah. Ingatan itu kembali muncul di kepala Xiuli.
Tapi entah sejak kapan, rasa kagum dan suka yang dimiliki oleh Bai Xiuli tiba-tiba berubah menjadi obsesi. Hingga ia menghalalkan segala cara untuk bisa bersamaan Xue Ying. Dan karena suatu alasan di masa lalu, Xue Ying terpaksa memacari gadis itu.
Xiuli bahagia saat ia mendapatkan apa yang ia inginkan, tapi kebahagiaan itu nyatanya bukanlah kebahagiaan yang sesungguhnya. Saat Xue Ying dan Bai Xiuli telah menjalin hubungan, sikap Xue Ying berubah drastis pada gadis itu. Xue Yung mulai bersikap dingin dan acuh tak acuh pada Xiuli.
Xue Ying yang menjalin hubungan karena terpaksa ini merasakan tekanan batin yang amat sangat. Jika bukan karena sikap Xiuli yang berlebihan, Xue Yinh mungkin masih bisa bertahan. Tetapi dengan sikapnya yang selalu arogan, walaupun ia adalah seorang dewi yang cantik, Xue Ying pasti tidak akan pernah bisa bertahan.
Selain itu, Xiuli yang merasa gembira karena bisa berpacaran dengan orang yang ia suka, nyatanya juga merasakan ketidak nyamanan. Xiuli tau bahwa itu bukanlah kebahagiaan sejati, tapi ia masih tidak mau dan menolak untuk menyadarinya.
Walau Xiuli mendapatkan ketenaran karena bisa menjadi kekasih orang paling populer di kampus, tetapi jauh di belakang itu, Xiuli merasakan ketidak bahagiaan . Xue Ying tidak pernah perhatian padanya, Xue Ying juga tidak pernah romantis padanya. Jadi bagaimana mungkin Bai Xiuli tidak merasa kesal?
Rasa yang ada di hatinya, menurut Bai Xiuli itu adalah rasa suka, rasa sayang, dan rasa cintanya pada Xue Ying. Tetapi nyatanya, itu hanyalah obsesi belaka. Obsesi yang akan membawa dirinya ke dalam ketidakbahagiaan. Bahkan hingga 7 tahun berlalu, obsesi itu masih membelenggu seorang Bai Xiuli. Ia masih tidak mau menerima kenyataan bahwa Xue Yimg tidak akan pernah bisa mencintainya.
Xiuli yang masih terlihat geram karena mengetahui bahwa Mo Qi Qi tengah bersama Xue Ying benar-benar tidak bisa berpikir sehat. Jika bukan karena pekerjaan yang harus ia tangani di Shanghai, ia pasti sudah pergi ke Beijing begitu ia mengetahui bahwa Mo Qi Qi tengah berada di tempat yang sama dengan Xue Ying.
Sementara itu orang yang sangat dikawatirkan oleh Xiuli, tengah bersantai sembari menikmati waktu luangnya di kamar hotelnya yang ada di kota Beijing. Xue Ying, tampak santai ketika ia melihat pemandangan kota Beijing dari kaca jendela kamar hotelnya. Sesekali ia nampak tidak sabar,ia berharap bahwa waktu akan cepat berlalu. Dan di lain sisi, ia juga tidak ingin cepat-cepat kembali ke kenyataan bahwa ia harus menghadapi Bai Xiuli dan kembali ke pekerjaannya. Ia hanya ingin waktunya lebih cepat beberapa menit karena Xue Ying sedang menantikan suatu hal.
Sementara itu, Mo Qi Qi yang sedari tadi telah kembali ke kamarnya tampak tertidur pulas. Gadis itu benar-benar kelelahan hingga ia tidak sadar bahwa hari telah berganti malam. Mo Qi Qi terbangun karena perutnya yang kelaparan, tetapi bukannya langsung mencari makan terlebih dahulu. Mo Qi Qi malah menghubungi Xue Ying yang ada di kamar sebelah, "Halo, Presdir. Apakah kau sudah makan?"
Xue Ying yang berada di kamar sebelah berkata lewat sambungan telpon, "Aku sama sekali belum makan." Mo Qi Qi kemudian dengan ragu-ragu berkata, "Kalau begitu, tunggu aku. Aku akan segera kesana membawakan makanan malam untuk Presdir."
Mo Qi Qi bisa saja memesan layanan kamar untuk menyediakan makanan untuknya dan juga Xue Ying, tetapi gadis itu malah keluar dari hotel hanya untuk mencari bebek Peking yang sangat terkenal. Mo Qi Qi keluar dari hotel untuk kemudian pergi ke sebuah restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari hotel.
Mo Qi Qi bahkan hanya memakai setelan biasa , ia juga hanya mengikat rambutnya menyerupai ekor kuda dan ia juga tidak memakai kacamata. Mo Qi Qi sendiri masih tidak mengerti apakah popularitasnya masih seperti dulu atau tidak. Ia mengira dirinya sudah tidak akan dikenal oleh banyak orang, jadi ia dengan santai berlenggak-lenggok di restoran tanpa adanya pengawalan. Tapi siapa yang mengira jika ketenarannya seorang supermodel Mo Qi Qi masih melekat di kalangan sebagian orang. Begitu Mo Qi Qi masuk ke dalam restoran, sontak para pengunjung langsung berteriak. Beberapa wanita yang menyukai Mo Qi Qi langsung berlari ke arah gadis itu.
Mo Qi Qi tentu saja telah mengalami hal semacam ini. Ia sudah berulang kali diserbu oleh banyak penggemarnya, tetapi ini adalah kali pertama ia menghadapi penggemarnya sendiri. Bahkan penggemar Mo Qi Qi yang berada di restoran itu terlihat cukup fanatik hingga mereka menyerbu Mo Qi Qi dengan sembrono. Mo Qi Qi masih tersenyum ketika ia menghadapi hal ini, ia masih mencoba tenang ketika ia dikerumuni oleh beberapa orang.
Kerumunan itu semakin lama semakin memadat, dan Mo Qi Qi mulai merasakan ketidaknyamanan. Walaupun demikian, Mo Qi Qi masih sabar dalam menghadapi para penggemarnya itu. Tetapi orang yang yang diam-diam mengikuti Mo Qi Qi tampaknya sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dengan langkah yang tertatih-tatih, Xue Ying yang muncul entah dari mana tiba-tiba langsung bergegas menuju ke Mo Qi Qi.
Xue Yung berteriak dari depan pintu restoran, "Semuanya! Tolong hentikan!"
Orang-orang yang mengerubuti Mo Qi Qi tiba-tiba langsung diam ketika mereka semua mendengar suara Xue Ying itu. Suasana di restoran yang mulanya riuh kini berangsur-angsur tenang. Mo Qi Qi melihat dari kejauhan Xue Ying yang tengah berdiri sambil menatapnya. Mo Qi Qi kemudian berkata kepada semua orang, "Maafkan aku, tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa memberikan tanda tangan pada kalian. Mungkin di lain waktu kita bisa berjumpa lagi."
Mo Qi Qi masih sangat sopan ketika ia menghadapi para penggemarnya.
Qi Qi kemudian berjalan kearah Xue Ying, ia menatap Xue Ying itu dengan tatapan jengkel, "Presdir, kakimu masih sakit. Untuk apa kau datang kemari? Apakah kau berjalan kemari?"
Xue Ying tampak kebingungan. Ini adalah pertama kalinya merasa seperti ini dan ia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Xue Ying diam beberapa saat, hingga kemudian Mo Qi Qi kembali berkata, " Presdir, aku sedang bertanya padamu."
"Benar aku sedang mengikutimu." Xue Ying akhirnya berbicara, "Aku hanya khawatir karena kau pergi sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan seorang perempuan pergi sendiri."
Mo Qi Qi tidak bisa tidak lebih heran ketika ia mendengar ucapan itu. Mo Qi Qi kemudian dengan malas berkata, "Bagaimana Presdir tahu kalau aku keluar?"
Xue Ying, "Aku tadi akan pergi ke kamarmu, tapi kau tidak ada di sana. Jadi aku bertanya pada pelayan hotel dan mereka melihatmu keluar jadi aku keluar dan beruntung aku bisa mengikutimu." Xue Ying melanjutkan, "Aku juga menemukan lokasi mu lewat GPS ini."
Mo Qi Qi tidak bisa berkata-kata lagi. Ia kemudian perlahan-lahan menuntun Xue Ying untuk duduk di sebuah kursi yang ada di restoran itu sementara dirinya memesan pesanan yang sempat tertunda.
Kerumunan yang tadi mengerumuni Mo Qi Qi tampak sedang berbisik-bisik. Mereka semua kompak membicarakan Mo Qi Qi dan Xue Ying.
"Hubungan apa yang dimiliki oleh laki-laki itu dengan dan idola kita?"
Salah seorang pengunjung restoran berkata, "Aku mengenal laki-laki itu. Dia adalah seorang CEO muda yang sangat sukses."
Pengunjung lain tidak bisa tidak menyahut, "Apakah mereka sedang berkencan?"
Pengunjung lainnya pun bergabung, "Entahlah, tapi mereka benar-benar cocok. Yang satu tampan dan yang satu cantik."
"Kau benar." Kerumunan itu tampak setuju.
Dan begitu Mo Qi Qi selesai memesan makanannya, ia kembali menuntun Xue Ying untuk keluar dari restoran. Mo Qi Qi tidak lupa untuk tersenyum kepada para penggemarnya sebelum akhirnya pergi dari restoran.