He really sucks

1434 Kata
Awalnya Mo Qi Qi sedikit terkejut, hatinya menjadi berdebar ketika ia mendengar ucapan Xue Ying tersebut. Tetapi ketika ia kembali mengingat bagaimana pahitnya jatuh cinta, Mo Qi Qi kembali menelan rasa manis itu dan menguburnya dalam-dalam. Rasa manis tidak selamanya akan manis, bisa saja itu hanya tampilan luarnya saja dan Mo Qi Qi tidak mau tertipu untuk kedua kalinya. Jadi selang beberapa saat, pikiran Mo Qi Qi kembali jernih, nafasnya kembali teratur dan ia dengan tenang berkata, "Presdir kau benar-benar pintar dalam berkata-kata, aku yakin banyak gadis yang akan menyukaimu nanti. Tapi tolong jangan berkata seperti itu padaku, karena aku bukan salah satu di antara mereka." Mo Qi Qi kemudian membalikkan badannya dan masuk ke dalam untuk pergi ke kamarnya, ia meninggalkan Xue Ying yang masih berdiri di lobby hotel. Sembari melihat bayangan Mo Qi Qi menghilang ke dalam lift, Xue Ying hanya berdiri dan tidak mengatakan apa-apa. Tampaknya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, tapi ekspresinya yang begitu tenang membuat orang tidak bisa menebak apa yang sedang ada di dalam pikirannya. Hingga selang beberapa saat, Xue Ying berjalan menuju ke resepsionis hotel dan berkata, "Maafkan aku Nona sebelumnya aku sudah memesan kamar tetapi aku ingin menggantinya. Aku ingin memesan kamar di samping kamar nona Mo Qi Qi." Resepsionis itu tampak sedikit tidak nyaman dengan ucapan Xue Ying itu. Mengingat Mo Qi Qi adalah mantan super model yang terkenal, keraguan-raguan resepsionis itu semakin meningkat. Tapi Xue Ying segera menyadarinya, ia dengan buru-buru berkata, "Kami adalah rekan bisnis, kami datang ke Beijing untuk melakukan bisnis, jadi kami harus saling berkomunikasi. Bukankah akan terlalu sulit jika kamarnya berjauhan dari kamarku. Dan juga, kau tidak perlu khawatir, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya." Setelah menimbang-nimbang Xue Ying akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan. Dengan senyum sumringah ia segera pergi menuju ke kamar hotelnya. Sementara itu di Shanghai, Mei Zuo yang baru saja kembali dari perjalanan bisnis cukup terkejut karena sebelumnya ia tidak mengetahui kepergian Mo Qi Qi ke Beijing. Ia pergi bersama dengan Lu Bao Ni ke Sanya, tapi gadis itu sama sekali tidak memberitahu Mei Zuo tentang kepergian Mo Qi Qi. Dan sebagai hasilnya Mei Zuo marah kepada Lu Bao Ni. Bao Ni sama sekali tidak akan menyangka bahwa reaksi Mei Zuo akan menjadi seperti ini, ia kemudian berkata dengan suara tinggi, "Qi Qi hanya pergi ke Shanghai untuk mengecek lokasi. Kenapa kau menjadi marah seperti ini? Lagi pula ini bukan kali pertama ia pergi ke luar kota. Wajah Mei Zuo terlihat mencibir, ekspresinya berubah menjadi sangat dingin ketika ia berkata, "Aku bukan marah, tetapi seharusnya kau mengatakan semuanya padaku. Dan juga, Mo Qi Qi pergi sendirian ke Shanghai, sebelumnya ia tidak pernah pergi ke luar kota sendirian. Akan selalu ada asisten atau siapapun yang menemaninya. Apakah kau yakin ia akan baik-baik saja di sana? Perdebatan keduanya menjadi semakin intens. Bao Ni mengerutkan dahi ia kemudian berkata, "Bukankah kau terlihat sangat berlebihan? Dia bukan anak kecil lagi. Lagipula dalam beberapa hari kita juga akan menyusul mereka. Kedua bola mata Mei Zuo membelalak ia kemudian berkata, "Mereka? Apa maksudmu dengan mereka? Bukankah Qi Qi hanya pergi sendirian? Siapa yang kau maksud dengan mereka?" Bao Ni memejamkan matanya, ia tidak sadar telah membongkar apa yang Mo Qi Qi telah beritahu padanya tentang Xue Ying. Ia kemudian dengan ragu-ragu berkata, "Xue Ying juga ada disana." Mei Zuo tidak bisa tidak lebih gila dari sebelumnya. Ia berseru, "Apa katamu?! Kita harus segera ke Shanghai." Mei Zuo yang terlihat sudah kehilangan akal sehatnya akhirnya pergi meniggalkan Bao Ni. Bao Ni berteriak ketika laki-laki konyol itu keluar dari ruangan, "Kau masih ada rapat lusa." Bao Ni meraung, "Dasar gila." */ Sehari berlalu sejak Mo Qi Qi sampai di kota Beijing. Dan di hari berikutnya Mo Qi Qi berniat untuk berkeliling ibu kota China tersebut. Selain itu ia juga harus meninjau beberapa lokasi yang akan dijadikan tempat untuk pemotretan. Tempat pertama yang akan Mo Qi Qi kunjungi adalah kota terlarang (Forbidden City). Sejak pagi, Qi Qi sudah bersiap-siap, ia bangun cukup pagi untuk menikmati matahari terbit di kota Beijing melalui jendela kamarnya. Memakai mantel berwarna broken white dan topi baret berwarna cream, Mo Qi Qi yang awalnya memang cantik seketika menjadi lebih cantik. Rambut panjangnya terurai dan membuatnya terlihat anggun di waktu yang bersamaan. Ketika waktu telah menunjukkan tepat pukul 10 pagi, Mo Qi Qi akhirnya keluar dari kamar hotelnya dan tanpa di duga-duga, Xue Ying yang juga tinggal di sebelah kamar Mo Qi Qi juga keluar dari kamarnya. Di waktu yang hampir bersamaan keduanya menutup pintu kamar hotel. "Bagaimana dia bisa tinggal di kamar itu? Jadi semalam dia ada disana?" Batin Mo Qi Qi menolak percaya, di dalam hatinya ia tidak pernah berhenti berbicara. Melihat Mo Qi Qi, Xue Ying langsung tersenyum. Xue Ying adalah orang yang pertama kali berbicara, "Qi Qi, Selamat pagi." Melihat Xue Ying keluar dari pintu kamar yang ada di sebelah kamar hotelnya, wajah Mo Qi Qi yang awalnya sumringah dan bahagia tiba-tiba menjadi mendung dan muram. Xue Ying masih secerah mentari ketika ia berkata, "Kemana kau akan pergi hari ini?" Mo Qi Qi yang berharap ini adalah mimpi buruk yang masih belum berakhir dengan senyum acuh tak acuh berkata, "Selamat pagi presdir. Mengenai pertanyaan presdir, bukankah itu sudah jelas kedatanganku ke Beijing adalah untuk meninjau lokasi pemotretan." Xue Ying kemudian membalas ucapan Mo Qi Qi, "Kalau begitu aku akan pergi bersamamu." "Bukankah presdir datang karena ada urusan bisnis di sini?" Tanya Mo Qi Qi. Hatinya berharap Xue Ying akan membatalkan rencananya untuk pergi bersamanya. "Bukankah ini juga bisnis?" Xue Ying masih santai dan senyuman yang membuat wajahnya semakin tampan itu tidak pernah hilang dari wajahnya. Mo Qi Qi, "…." Mo Qi Qi diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia tahu bahwa proyek kerjasama ini melibatkan dua perusahaan, tapi bukankah presdir dari perusahaan Flower Road ini tidak perlu ikut serta dalam meninjau lokasi? Dan juga, kenapa laki-laki sibuk ini menjadi begitu senggang saat ini? Mo Qi Qi juga tidak bisa menolak ajakan Xue Ying itu. Dalam hal ini, Xue Ying adalah klien yang harus mendapatkan kepuasan. "Baiklah. Kalau begitu sebaiknya kita harus segera pergi presdir." Mo Qi Qi berjalan selangkah lebih di depan dari Xue Ying. Sesampainya di teras hotel, Mo Qi Qi yang baru saja akan menelepon layanan taksi tiba-tiba dihentikan oleh Xue Ying. Mo Qi Qi yang terkejut karena tangannya tiba-tiba di raih oleh Xue Ying bertanya, "Apa ada yang salah presdir?" Xue Ying masih memegang pergelangan tangan Mo Qi Qi saat tangannya yang lain meraih sesuatu dari saku mantelnya. Ia kemudian berkata, "Kita tidak perlu naik taksi. Aku punya mobil, kita bisa naik mobil." Hal ini tentu saja tidak aneh bagi seorang Li Xue Ying. Dan Mo Qi Qi juga tidak terlalu penasaran tentang asal muasal mobil Xue Ying itu. Walau ia tidak tinggal di Beijing dan tidak memerlukan mobil dalam waktu yang lama, Xue dapat dengan mudah membelinya. Xue Ying adalah orang yang kaya raya, jadi bukan hal yang sulit untuknya untuk bisa mendapatkan mobil. Entah itu sewaan atau mobilnya sendiri, Mo Qi Qi sendiri tidak mau bertanya lebih lanjut dan lebih memilih menuruti apa kata kliennya itu. "Di mana mobilnya?" Tidak melihat adanya mobil di depan mereka, Mo Qi Qi dengan ekspresi polos bertanya. Xue Ying, "Ada di basement." Mo Qi Qi, ".…." Jika mobil Xue Ying ada di basement hotel, lalu kenapa ia tidak mengatakannya dari awal? Mo Qi Qi nyaris kehilangan akal sehatnya. "Jangan salahkan aku karena tidak memberitahumu terlebih dahulu. Qi Qi kau berjalan begitu cepat, bagaimana bisa aku bicara padamu." Seolah bisa menebak isi hati seorang Mo Qi Qi, Xue Ying spontan langsung memberi gadis itu jawaban. Xue Ying kembali melanjutkan, "Tunggu disini, aku akan mengambil mobilnya." Mo Qi Qi mengehela napas panjang sebelum akhirnya berbalik untuk menghujat Xue Ying yang kini tengah berjalan ke arah basement, "Iblis bunga! Awas saja kau nanti!." Setelah beberapa saat, sebuah mobil mewah berhenti di depan Mo Qi Qi. Secara otomatis itu adalah Xue Ying. Mo Qi Qi baru saja akan membuka pintu mobil, tetapi Xue Ying terlebih dahulu mengunci pintu mobil itu sehingga Mo Qi Qi tidak bisa masuk. Mo Qi Qi mengetuk kaca mobil, "….." Merasa dipermainkan oleh Xue Ying, rasa jengkel dan amarah muncul di hatinya. Ketukannya semakin keras dan akhirnya Xue Ying keluar dari dalam mobilnya. "Kenapa Presdir mengunci pintunya?" Tanya Mo Qi Qi yang kesal. "Kau yang bawa mobilnya. Aku sedikit kelelahan hari ini. Qi Qi kau mau kan?" Seperti seorang anak yang memohon pada ibunya untuk membelikannya permen, Xue Ying memasang ekspresi menyebalkan saat ia meminta Mo Qi Qi menjadi sopirnya. Darah di dalam tubuh Mo Qi Qi sudah mendidih, "…."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN