"Apa Tuan tidak enak badan?" Ica merasa sedikit khawatir melihat Erik. "Tidak. Aku baik-baik saja. Aku sudah selesai sarapan. Aku mau pergi ke kantor. Mamah minta kamu datang ke kantornya." Erik menyampaikan pesan ibunya untuk Ica. "Kok mendadak. Ada apa ya?" Ica terkejut mendengarnya. Ica cemas kalau ia sudah berbuat kesalahan. "Mungkin ada hal penting yang ingin Mamag bicarakan. Kamu naik mobil Pak Sugi saja." Erik minta Ica diantar Pak Sugi. "Iya." "Aku pergi. Assalamualaikum, bocah yang sudah bisa bikin bocah." "Wa'alaikum salam. Eh apa? Tuan bicara apa?" Erik tidak menjawab. Erik tersenyum-senyum. "Ih. Dia bilang apa sih!?" Ica membereskan meja makan. Piring dan cangkir kotor dibawa ke dapur. "Biar Bibi saja, Non. Saya dengar Non diminta menyusul Nyonya ke kantor." Bik