Bu Farah tampak terharu mendengar perubahan pada putranya. "Dulu dia tidak pernah ketinggalan salat. Sejak bercerai dari Sari, Fardan seperti kehilangan arah. Padahal waktu itu perusahaannya mulai maju. Aku sudah sering mengingatkan. Tapi dia bilang hanya iya saja. Namun tidak dia kerjakan. Kamu yang membawa perubahan pada dia. Pilihanku untuk menjadikan kamu istri mudanya, bukan pilihan yang keliru. Terima kasih, Mey. Ibu berharap kamu cepat hamil. Agar bisa mematahkan anggapan Bu Evi kalau Fardan mandul. Kamu jangan khawatir tentang nasib anakmu. Dia tetap cucuku, meski mungkin Fardan tidak mau mengakui nanti." Bu Farah bicara dengan suara bergetar. Bu Farah terharu dengan perubahan yang terjadi pada Fardan. "Terima kasih, Bu." "Jangan pernah kecil hati. Walau tubuhmu kecil, tapi ji