Bu Erika menatap wajah Ica yang merah padam. Bibir Bu Erika tersenyum. Bu Erika berpikir kalau Ica belum pernah disentuh pria secara intim. "Cocok sekali kamu pakai. Kulitmu yang putih semakin bersinar." Bu Erika memuji Ica. Selanjutnya Erik memasangkan gelang, dan cincin. Juga cincin kawin. Cincin kawin sederhana. Milik Erik bukan emas. Cincin model polos saja. Sedang cincin Ica memakai Berlian. Ica semakin berdebar saat Erik menyentuh tangannya untuk memasang cincin. Ica sadar kalau semua perhiasan yang dibelikan Erik pas dengan dirinya. Hanya saja Ica tidak memiliki kepercayaan tinggi. Ica merasa dirinya tidak pantas memakai perhiasan mewah itu. Tapi Ica tidak berani protes lagi, takut Erik nantinya marah. "Bagaimana dengan penghulunya?" Tanya Erik pada Bu Erika. "Sudah Ibu bica