"Ah, ya ampun, maaf. Tadi pas aku bangun agak sempoyongan, terus saat akan jatuh, aku di tangkap sama Bos Rafael. Maaf, Bos, aku tidak tahu kalau noda lipstikku menempel di pipi Bos." Araya segera mengambil tissu dan mengulurkan tangannya hendak menghapus noda lipstik di pipi Rafael. "Tidak perlu, biar aku saja." Rafael merebut tissu itu dari tangan Ara. Ia melihat bayangan wajahnya dari kamera ponsel, lalu menghapus noda lipstik yang mengganggu pandangan Wawan. Bisa-bisanya Rafael tidak sadar. Tadi wanita itu memang mendaratkan bibirnya di pipinya. Kalau kepergok seperti ini, Wawan pasti tidak percaya dengan alasan yang di berikan oleh Araya. Wawan benar tidak percaya dengan alasan Ara. Dia tahu, Araya adalah perempuan agresif. Di bandingkan bosnya yang penurut, pasti wanita itu yang

