"Kamu mau tahu, apa yang aku inginkan, Raf? Ikuti aku."bisik Araya sangat pelan. Dia tidak ingin Wawan sampai terbangun dan menggagalkan rencananya. Araya mengurungkan niatnya membuka kancing baju Rafael. Lalu keluar dari dalam ruang karaoke, menuju tempat dapur. Rafael bangun dari tidurnya lalu menyusul kemana Araya pergi. Rafael penasaran, apa yang di inginkan oleh wanita itu. Langkah kakinya sedikit lambat, lantai warkop terasa seperti es. Suasana sedikit remang-remang karena menggunakan lampu tidur. Sesampainya di dapur, Araya menarik Rafael menuju ke pojok ruangan. Seperti dugaannya, Araya sangat agresif, jika di bandingkan dengan Sofia, seakan wanita ini akan menerkam dan mengulitinya sampai habis. Araya mendorong Rafael hingga menempel pada dinding. Jika biasanya lelaki yang meng

