“Aku berubah pikiran, daripada membiarkan bayi itu hidup, sepertinya aku harus menyingkirkan dia secepatnya, Sayang.” Itu suara Erwin. Orang yang dia panggil saying itu tentu saja kekasihnya yang lain. Dia melakukannya lagi, ya … memang benar. Lelaki itu mengencani sekretarisnya yang baru. Wanita itu cukup cantik dan juga seksi. Wajah bagi Erwin tentu saja tidak terlalu penting asal dia bisa menjadi seperti apa yang lelaki itu mau saat mereka berdua berada di atas ranjang. Sampai kapan pun, Erwin tidak akan bisa menjadi lelaki setia. Sejak awal, dia mendekati Sofia hanya karena dendam masa lalu. Erwin dan Sofia dulu merupakan teman satu Sekolah Menengah Pertama. Mungkin Sofia sudah lupa masa itu. Ketika itu, Erwin menyukai wanita itu. Pertemuan mereka yang pertama kali terjadi di perpu

