… Kamar Aishe., Aishe masih tidak mau menatap Enardo. Sebab dia tahu jika pria itu sengaja merencanakan ini semua. Dan dia sangat malu sekali jika berhadapan dengan keluarganya nanti. Sedangkan Enardo, dia berulang kali meminta maaf pada Aishe. Dia masih terus duduk berhadapan dengan Aishe. Tidak peduli jika wanita galak ini terus berdiam diri. “Baby … aku hanya ingin waktu berdua denganmu …” “Dan aku yakin, mereka pasti mengerti.” Ucapnya jujur. Deg! Aishe langsung mendongakkan kepalanya. Menatap lekat Enardo. Dia berusaha untuk mencerna setiap kalimat Enardo sejak tadi. Enardo mulai mengerjapkan matanya. Sepertinya Aishe yang mulai paham dengan arah pembicaraannya saat ini. Tanpa ragu, Aishe membuka suaranya. “Jadi … M