“Baby … dia putri kita. Aku mohon …” Aishe masih terus diam dengan langkahnya yang tidak biasa. “Yah … dia putrimu …” Aish tersenyum tipis. Enaly mendekati Aishe. “Sayang … Sayang, kita bisa bicara sebentar saja …” “Ayo kita masuk dulu.” Ucapnya menenangkan Aishe. Aishe terus menatap lekat putrinya, Cherry yang sudah menangis. “Tidak, Mom. Aku pulang saja. Cherry sudah menangis.” Dia langsung mengambil Cherry dari gendongan Enaly. Enaly melirik sang suami. “Sayang … kamu menginap saja disini ya. Ayo kita masuk, Sayang …” Enaly berusaha menenangkan hati calon menantunya. Aishe tidak menjawabnya. Dia langsung berbalik badan, dan melangkahkan kakinya menuju pria yang dia lihat di ujung sana. Jack, dia mengerti