Perjalanan waktu yang terasa begitu berat. Aku menjalaninya dengan lembaran sekaligus kehidupan baru. Membunuh Diana dan menguburnya dalam kenangan kelam. Berharap, aku bisa hidup bahagia bersama malaikat kecil yang ternyata hadir dan bersarang dalam rahimku. Aku terpukul dan sempat ingin melenyapkannya karena keberadaannya mengingatkanku pada awal mula kehancuran kehidupanku. Namun perjalanan waktu membuatku sadar, hadirnya bukan kesalahan, pria sakit itulah yang salah. Malaikat kecil ini membutuhkanku, selain aku yang menjadi satu-satunya tempatnya bergantung. Aku tidak boleh menyia-nyiakan anak ini karena jika aku sampai melakukannya, dia akan merasakan apa yang selama ini Diana rasakan. Sedangkan Diana, wanita yang terluka, kisahnya telah usai hari itu juga. Sekarang aku hidup sebagai