"Cinta sejati akan selalu kembali pada sarangnya, sejauh apapun ia pergi," Aku perlahan-lahan membuka mataku. Ada rasa sakit di belakang kepala, pelipis dan juga pantatku. Aku mencoba menyadarkan diriku sekuat tenaga dan samar-samar mulai kulihat mama, papa dan juga Duta. "Al, udah sadar?" tanya Duta sambil mendekat, duduk di kursi samping kasurku. Mama dan papa pun merapat. Duduk manis di tepi kasurku. "Ally nggak apa-apa?" tanya papa. "Udah baikan?" bisik mama di telingaku. Aku hanya mengangguk lemah. "Udah," sahutku pelan. "Kamu anemia atau gimana Al, kok bisa jatuh?" tanya Duta. Aku hanya tersenyum kaku, mendadak bersyukur karena Duta termasuk cowok tidak peka. Akan sangat memalukan kalau dia tahu kalau aku terjatuh karena tersandung kakiku sendiri. "Jadi kamu kenapa, Al?" ta
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


