"Gak lucu Mas!!" Tubuh Adimas di cubit keras Muliya membuat lelaki itu jelas mengaduh kesakitan. Muliya memegang perutnya, ingin beranjak turun namun ditahan Adimas. "Disini dulu, kamu belum pulih!" Tegasnya seolah tak mau dibantah. Muliya meringis pelan, dengan patuh kembali tiduran karena entah kenapa perutnya sepertinya memang belum bisa diajak kompromi. Adimas tersenyum tipis saat melihat istrinya yang patuh tanpa perlawanan, perlahan Adimas mengulurkan tangan memegang dahi Muliya dan seketika bola matanya seperti akan keluar dari tempatnya. "Kamu panas banget!" "Gak papa." "Panas Lia!" Panik Adimas, langsung merangkul erat tubuh Muliya membuat perempuan itu mengerjap keheranan. "Mas gak punya selimut, jadi Mas peluk aja biar kamu gak kedinginan." Muliya mencibir terang-teran