20. Mau coba?

1580 Kata

“Aku mungkin nggak bisa kasih kamu itu, Ras,” katanya. Dan aku tahu ia masih belum selesai bicara sehingga tanpa sadar aku menunggu ia melanjutkan ucapannya. Argio menatapku lurus dan serius. Kali ini, aku tidak melihat sedikitpun tatapan menyebalkan dan ekspresi angkuhnya seperti tadi siang. Bukan juga tatapan frustasi seperti yang ia tunjukkan padaku karena aku terus menolaknya. “Tapi aku bisa kasih kamu seorang teman. I’ll be your friend so you won’t die alone. I’ll cry on your funeral. I'll be the friend you can come to.” “Lalu kalau kita menikah terus apa, Argio? Kalau kamu sudah selesai sama dendam kamu atau kamu ketemu wanita lain dan jatuh cinta sama dia lalu apa? Kita cerai, gitu?” Argio benar-benar melakukan semua cara untuk bisa membuatku setuju menikahinya. Termasuk dengan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN