23.Wedding Day

1546 Kata

Itulah terakhir kali aku melihat Argio sebelum beberapa menit lagi, aku akan bertemu dengannya di meja akad. Aku menyentuh sekali lagi cincin tersebut yang melingkar di jariku. Itu pertama kalinya aku menerima cincin dari seorang lelaki. Sekalipun cincin ini bukan pertanda cinta, atau bahkan mungkin cincin ini adalah salah satu benda yang juga harusnya ia berikan pada Silvania, tidak apa-apa. Cincin ini tetap berharga untukku. “Hadirin yang berbahagia, kita akan segera memasuki acara inti, yaitu prosesi akad nikah. Untuk itu, kami mengundang yang terhormat Bapak Penghulu dari Kantor Urusan Agama Jakarta Selatan untuk memimpin jalannya prosesi akad nikah. Kepada Bapak Penghulu, kami persilakan.” Suara MC kembali terdengar, kepalan tanganku mengerat. Kupikir aku tidak akan segugup ini, tet

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN