Hari pertama kerja, dijalani dengan hati yang senang dan penuh semangat oleh Zakiyah. Dia kembali menjadi pribadi yang riang dan ceria ketika sedang berada di luar dan jauh dari Jayden. Dia banyak dan mau belajar hal haru demi memberikan dedikasi sepenuhnya pada pekerjaannya itu, yang dianggapnya di sana lah masa depan dirinya yang sesungguhnya. “Terima kasih, Kiya, kamu boleh pulang sekarang!” kata Zidane ketika Zakiyah membawakan dia teh manis hangat untuknya. Zakiyah pun mengangguk sopan sambil memegang nampan di depan tubuhnya, kemudian permisi berpamitan pada Zidane. “Tunggu!” Zakiyah yang sudah berbalik, kembali memutar tubuhnya menghadapi Zidane dan menatapnya penuh tanya. “Ya, Pak?” tanya Zakiyah, karena Zidane malah terdiam menatapnya. Zidane pun mengerjap dan menggeleng sa