Di tempat lain, Zakiyah tampak sedang bersiap untuk berangkat kerja. Tapi baru saja tangannya menyentuh gagang pintu, benda itu sudah bergerak sendiri sebelum kemudian daun pintu terbuka. “Eh!” “Lho?!” Zakiyah terkejut melihat Zidane muncul di hadapannya, dan lelaki itu pun sama kagetnya mendapati Zakiyah ada di depan pintu. Hampir saja pintu itu membenturnya. Akhirnya tawa mereka pun sama-sama pecah bersamaan. “Pak Zidane kenapa nggak ngasih tau kalau mau ke sini?” kekeh Zakiyah seraya mundur, memberi ruang bagi Zidane untuk masuk. Zidane tersenyum sambil mengangkat tangannya yang membawa bingkisan kecil. “Sarapan dulu, ayo!” katanya sambil melangkah masuk tanpa sungkan. Zakiyah terpana sebentar kemudian tertawa kecil seraya menggeleng. Dia mengikuti Zidane yang mengajaknya menuju