Tidak Pernah Cinta.

1109 Kata

Di tempat lain, Zakiyah tampak sedang bersiap untuk berangkat kerja. Tapi baru saja tangannya menyentuh gagang pintu, benda itu sudah bergerak sendiri sebelum kemudian daun pintu terbuka. “Eh!” “Lho?!” Zakiyah terkejut melihat Zidane muncul di hadapannya, dan lelaki itu pun sama kagetnya mendapati Zakiyah ada di depan pintu. Hampir saja pintu itu membenturnya. Akhirnya tawa mereka pun sama-sama pecah bersamaan. “Pak Zidane kenapa nggak ngasih tau kalau mau ke sini?” kekeh Zakiyah seraya mundur, memberi ruang bagi Zidane untuk masuk. Zidane tersenyum sambil mengangkat tangannya yang membawa bingkisan kecil. “Sarapan dulu, ayo!” katanya sambil melangkah masuk tanpa sungkan. Zakiyah terpana sebentar kemudian tertawa kecil seraya menggeleng. Dia mengikuti Zidane yang mengajaknya menuju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN