Kejutan

1242 Kata

"Apa?! Maksudmu Vanno impoten?" Anggoro menghentikan gerakan Irene di atas tubuhnya. Irene mengerucutkan bibir karena usahanya meraih puncak kenikmatan diinterupsi oleh Anggoro. Dia melepaskan tangan Anggoro dari pinggangnya dan mulai bergerak lagi. "Jawab dulu pertanyaanku. Kita bisa melakukannya lebih sering jika kamu suka. Tapi jawab dulu pertanyaanku." Lagi-lagi tangan Vanno menahan tubuh Irene untuk bergerak. "Aku tidak tahu apa dia impoten atau cuma syok. Yang jelas barangnya tidak mampu berdiri seperti ini ketika akan memasukiku," kata Irene sambil menaik turunkan tubuhnya. Membuat Anggoro memejamkan mata menahan nikmat. Namun masih ada ganjalan yang harus dia tuntaskan. "Ceritakan seperti apa kondisinya waktu itu??" Irene berhenti dan mencoba mengingat. Kamar yang remang-reman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN