Perjalanan pun sudah sampai di suatu kota besar yang lain. Kota yang memang tidak se -besar kota kelahirannya. Tapi cukup ramai dan terlihat nyaman. Mobil Rey pun berhenti di salah satu pusat kota yang ramai. Di sana ada tulisan besar yang mengiklankan tempat yang akan di sewakan. "Mau coba telepon? Tempatnya oke. Di sini cukup ramai, dan lihat bangunan itu ada dua lantai, satu lantai bisa untuk restaurant, lantai kedua kita buat sebagai kantor dan gudang penyimpanan bahan. Gimana Bos?" tanya Rey pelan. Maura masih di dalam mobil bersama Lia. Maura masih sibuk mengunya cokelat kurma yang kemarin ia beli di supermarket. Tok ... Tok ... Tok Panji mencoba membuka pintu mobil di bagian Maura duduk namun tidak berhasil. Lalu, mengetuk kaca jendela itu dan menampakkan wajahnya dari kaca j