42

522 Kata

"Kau tahu? Aku tak suka melihatmu berinteraksi dengan Raka!! Apa kamu tidak menghindari Raka? Atau emang kamau yang senang di dekati lelaki?" tanya Panji dengan suara kasar. Sikap posesif Panji semakin kentara. Panji semakin keras kepada Maura. Maura mencoba diam tak mendengarkan. Ia hanya berganti pakaian dan merebahkan tubuhnya di kasur dengan cepat. Tubuhnya benar -benar sudah lelah. Maura hanya ingin diam, tak berdebat dan tidur dengan sangat nyenyak. "Kau tak mendengarku? Apa pura -pura tuli? Maura!!" teriak Panji dengan nada tinggi membentak. Maura sengaja menutup wajahnya dengan bantal hingga membuat Panji semakin murka. Panji langsung mengambil bantal itu dan melemparkan ke segala arah dengan asal. Sejak tadi di Cafe. Panji sudah menahan emosinya untuk tidak memarahi Maura di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN