Hari ini adalah hari ketiga UAS dan otakku sudah konslet parah. Aku rasa kepalaku sudah berasap dan bentar lagi akan keluar api dari sana. Sungguh, Matematika memang mata pelajaran yang paling horor bagi anak IPA yang otaknya rata-rata sepertiku. Aku jadi iri pada Alfa yang sangat menyukai dan ahli Matematika. Untungnya, dia pacarku. Entah kenapa ikutan bangga walau hubungan kami hanya sebatas itu. Aku menghela napas panjang di kursiku. UAS baru saja selesai dan aku masih diam di tempatku. Aku menjadi yang terakhir keluar kelas karena sejujurnya aku nggak bisa dapat jawaban. Ini semua karena salah dari kak Chen, kakak kelas yang duduk di sebelahku. Dia membuatku jadi seekor semut yang ngumpet di sarang amoeba, kalau emang ada. Ceritanya pas tadi pengawas masuk, tanpa di duga dan s**l pa

