Sementara itu di Jakarta, di rumah keluarga besar Benny Sutara, duduk seorang pria muda di hadapan Papa Benny Sutara dan Mama Safira. Pria itu dikenal oleh Mama Safira bernama Rio Hardianto, teman kuliah Clarissa dulu. Ia datang bersama Omnya, Pak Laksono. Suasana ruang tamu besar itu terasa tenang namun tegang, hanya terdengar bunyi jam dinding klasik yang berdetak lambat. Rio duduk dengan kedua lutut rapat, tubuhnya sedikit membungkuk, seperti seseorang yang bersiap menerima putusan penting dalam hidupnya. "Sebelumnya aku minta maaf sama om dan tante karena kekhilafanku yang membuat Risa hamil. Aku benar - benar nggak tahu karena selama ini aku juga di block oleh Risa. Aku baru tahu dua hari yang lalu karena nggak sengaja ketemu sama Audrey di tempat ibadah, dia yang kasih tahu aku kala

